Komunikasi seperti darah yang mengalir dalam tubuh, oleh karenanya komunikasi merupakan komponen kunci dalam organisasi, baik bernasis bisnis mauoun non bisnis. Retail manjadi salah satu kegiatan bisnia yang menuntut komunikasi mengalir dengan baik. BIsnis ritel menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjual produk, menjaga inventaris, dan melayani pelanggan..Masalah yang sering muncul adalah adanya kesenjangan komunikasi, baik antar karyawan sejawat, atasan dengam bawahan, sampai dengan komunikasi ke pelanggan. Tentu jika ini tidak dapat diatasi akan berdampak negatif bagi perusahaan.
Komunikasi internal dan eksternal yang kuat dalam ritel akan membantu pelaku bisnis untuk.memperoleh hasil positif sekaligus menjaga kepuasan pelanggan dan karyawan. Maka, memahami strategi komunikasi ritel adalah keharusan.Pertanyaannya adalah bagaimana bisnis dapat memulai srategi dalam berkomunikasi?
Saat ini, dimana pertumbuhan telknologi terus berkembang, yang kemudiam orang menyebut era digital, kita mungkin berpikir bahwa kebanyakan orang berbelanja online. Namun, teryata masih banyak pula masyarakat lebih suka berbelanja di toko konvensional.Dan sebagiam dari mereka meneliti produk dan membandingkan harga di internet.
Pembeli masih cenderung menyukai interaksi langsung selama pembelian, maka karyawan ritel harus memiliki kemampuan berkomunikasi untuk menarik pelanggan, membangun loyalitas, dan tentu tujuaanya adalah meningkatkan penjualan. Untul itu perlu dibangun tenaga kerja yang berpengetahuan luas dengan informasi mendalam tentang perusahaan, produk, dan layanan.
Beberapa point penting mangapa ritel harua menerapkan strategi komunikasi ritel, yaitu :
1.Berperan dalam meningkatan kepuasan pelanggan
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang jelas, komunikasi yamg mampu mempengaruhi pelanggan secara langsung. Sebagian besar pelanggan memiliki kecenderungan untuk membeli ulang suatu merek/produl, jika mereka mendapatkan layanan yang ramah. Tim kerja harua mampu menangani interaksi pelanggan dengan baik yang dimulai mendengarkan keluhan dan menjawab pertanyaan pelanggan.
2. Mendorong kepercayaam merek
Keberhasilan menciptakn kepuasan pelanggan seperti pada point diatas, akan pelanggam memiliki kepercayaan terhadap merek atau produl yang kita tawarkan. Dampaknyanadalah menghasilkan pesanan berulang dan pelanggan baru. Berinteraksi dengan pelanggan dapat sangat membantu dalam membangun kepercayaan. Ambil langkah-langkah untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan sebagai sarana untuk memberikan layanan pelanggan.
3. Menciptakan keterlibatan Karyawan
Dengan metode komunikasi yang sederhana dan terpadu seperti intranet sosial, karyawan cenderung merasa dihargai dan dilibatkan. Organisasi harus menggunakan fitur sosial, komunitas, dan berbagi informasi untuk meningkatkan keterlibatan dan retensi
. 4. Peningkatan Produktivitas
Meskipun ada beberapa cara untuk memfasilitasi komunikasi internal yang efektif, penting untuk memastikan bahwa karyawan tetap terhubung sepanjang waktu untuk pemecahan masalah yang lebih baik. Agenda bersama, alat perpesanan instan, akses dokumen jarak jauh, dan fitur lainnya memberikan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan untuk berkolaborasi secara lebih produktif.
Komunikasi dalam bisnis retail harus melibatkan seluruh bagian dan karyawan. Orang-orang yang berinteraksi dengan pelanggan adalah suara merek dan tidak boleh diabaikan. Berikut beberapa pendekatan strategi komunikasi yang efektif untuk bisnis retail.
1.Gunakan media komunikasi internal
Melalui media sosial khusus di internal bisnis memungkinkan karyawan untuk terlibat satu sama lain dan bahkan dengan perusahaan. Platform seluler tidak hanya efektif dalam meningkatkan keterlibatan tetapi juga membangun jaringan yang memberikan hasil yang lebih baik. Aplikasi seluler khusus menciptakan aliran komunikasi agar tim penjualan memiliki dan mendapatkan informasi serta perkembangannya
2.Memfasilitasi komunikasi bottom up
Staf penjualan di bisnis ritel biasanya menyimpan beberapa wawasan dan informasi paling berharga. Karyawan dapt di dorong pada saat rapat atau diskusi untuk dapatmengungkapkan wawasan, permasalahan, dan pembaruan yang akan bermanfaat bagi manajemen dan karyawan.
3.Gunakan waktu berbicara langsung
Meskipun alat digital dapat menutupi kesenjangan komunikasi, menjadwalkan pertemuan dengan karyawan merupakan bagian dari langkah tepat untuk melengkapi komunikasi berbasis teknologi. Pertemuan tatap muka dapat memberikan energi positif bagi karyawan. Pertemuan ini dapat berupa diskusi ringan.maupum pertemuan yang bersifat santai untuk mencairkan suasana ataupun sebagai bentuk memotivasi.
Salah satu kesalahan besar yang dilakukan bisnis ritel adalah tidak memiliki rencana komunikasi internal. Organisasi-organisasi ini umumnya bergantung pada manajer untuk menyampaikan informasi perusahaan kepada karyawan di toko yang mungkim terelsebar dibeberapa area yang berbeda. Memiliki rencana yamg jelas memungkinkan manajer untuk fokus dalam menyampaikan pesan yang paling relevam. Remcana komunikasi ini merupakan nagian penting untuk menetapkan tujuan bisnis dan menargetkan audiens yang tepat. Rencana komunikasi internal tentu harus menentukan saluran terbaik untuk menyampaikan pesan atau informasi. Hal ini tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan untuk meningkatkan komunikasi dengan karyawan tetapi juga menjaga akuntabilitas tenaga kerja. Rencana tersebut harus menguraikan bagaimana dan kapan komunikasi dilakulan, apa yang harus dibicarakan, dan siapa yang bertanggung jawab atas komunikasi tersebut. Memiliki rencana tanpa implementasi adalah kebohongan. Jadi, pastikan bahwa manajemen bekerja untuk mencapai tujuan melalui atau diawalli dwngan perencanaan komunikasi yang terstruktur dengan baik.